Breaking News
Loading...
Thursday, 28 November 2013

Info Post
Namanya Getun Tri Aena, Warga Banjarnegara, Jawa Tengah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Clapar,  ini telah mahir menyanyikan sejumlah lagu. Bahkan Getun juga piawai memainkan piano. Sekarang, Getun menjadi anggota inti grup musik sekolah.

 Ibunya bernama Sarinem, ayahnya bernama Suwandi. Meskipun dia cacat sejak lahir, namun dia memiliki kelebihan. Sejak kelas 1 dia menjadi juara kelas. Dia juga bisa memainkan organ dengan jari-jari kakinya. Selain itu, dia pun mampu mengerjakan kegiatan sehari-hari, seperti makan, mandi, mencuci, menyapu, menulis, bahkan menyisir rambutnya sendiri.

Ketika ditanya mengapa ibunya memberi nama Getun (= kecewa), dia menjawab pada saat melihat bayi yang dilahirkan cacat tanpa tangan, dia merasa kecewa. Namun, pada akhirnya dia dan suaminya menerima anugerah Alloh dengan ikhlas, dan merawat anaknya dengan baik. Sarinem menuturkn bahwa meskipun cacat, Getun tidak merepotkannya.

Di balik kekurangannya, Getun memiliki kelebihan filing yang sangat tajam, kecerdasan di atas rata-rata, dan tidak rendah diri. Hal inilah yang patut kita teladani.

Bagi teman-teman di sekolah, Getun menjadi inspirasi. Gadis yang tak memiliki kedua tangan itu merupakan satu murid terpintar dan berprestasi di sekolah. Bahkan, ia kerap meraih rangking 1 di kelas. Segudang prestasi dimiliki Getun.

Inilah kegiatan harian getun, anak ketiga pasangan Suwandi seorang buruh tani dan Sarinem penjual kue ini, selalu rajin belajar baik di rumah maupun di sekolahnya. Di Sekolah, cara menulis Getun jelas berbeda dengan rekan-rekan sekelas. Bukan berarti, Getun sulit meraih prestasi.

Kegigihan bocah yang lahir bulan Mei 2002 ini terlihat bukan hanya di sekolah. Di rumah Getun juga pantang dibantu. Meski memiliki kekurangan secara fisik, dia tetap dapat membantu kegiatan orangtuanya sehari-hari.

Hampir semua hal bisa dilakukan Getun secara mandiri. Mulai dari memotong sayur-mayur, sampai mengoperasikan telepon genggam, piano, hingga menyanyi.

Getun Bukan Lambang Penyesalan

Sang bunda, Sarinem kaget saat pertama kali melihat si buah hatinya lahir. Ia tak menyangka anak kesayanganya akan lahir seperti ini. Dalam bahasa Jawa, Getun berarti menyesal. Namun seiring perjalanan waktu seluruh keluarga mengakui. Sosok Getun tidaklah melambangkan penyesalan.

Sejak kecil, Getun menunjukkan sifat mampu berempati, menempatkan diri di posisi orang lain. Dia diejek malah balik bertanya kepada teman-temanya. Getun berharap bisa mengenyam bangku pendidikan hingga perguruan tinggi.


sumber : http://news.liputan6.com/read/683229/video-getun-gadis-kecil-tak-bertangan-dengan-segudang-prestasi
http://www.youtube.com/watch?v=F94WCVj3zqs

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Komentar Anda tentang posting ini

Total Pageviews